[A.2.1.2 P0_3] The funeral ritual consecrates a separation and a voyage., [A.2.1.2 P0_3] Ritual pemakaman berkaitan dengan sebuah perpisahan dan perjalanan. (Indonesian), [A.2.1.2 P0_3] Le rituel funéraire consacre une séparation et un voyage. (French)

Separation of the deceased from the living, separation of the deceased’s body and spirit, which, from the start of the rite, passes from the status of ‘life spirit’ (deata) to ‘black shade’ (bombo lotong). The latter journeys to the place of the ancestors to gain the status of ancestor (nene').

Séparation du défunt d’avec les vivants, séparation du corps et de l’esprit du défunt, qui, dès le début du rite, passe du statut « d’esprit de vie » (deata) à « ombre noire » (bombo lotong). Cette dernière va voyager vers le lieu des ancêtres pour acquérir le statut d’ancêtre (nene’). (French)

Perpisahan antara mendiang dengan mereka yang masih hidup, tampil berupa perpisahan antara tubuh dan roh mendiang, yang terjadi pada waktu ritus dimulai. Ia berpindah dari status “roh hidup” (deata), ke “roh hitam” (bombo lotong). Yang terakhir ini akan mengadakan perjalanan ke negeri leluhur untuk memperoleh statusnya kelak sebagai leluhur (nene’). (Indonesian)