[A.1.3.5 P0_24] ‘He who sings’(to menani), master of praise., [A.1.3.5 P0_24] « Celui qui chante » : to menani, maître de la louange. (French), [A.1.3.5 P0_24] “Ia yang menyanyi”, to menani, pemangku adat madah pujian (Indonesian)

Public

‘He who sings’ (to menani) is an officiant at the bua’ ritual. His title is hereditary (disoso'i). He has false buffalo horns, in brass, called tanduk batara lolo ‘young divinity’s horn’ and is dressed in yellow. He is an expert in praise and eulogy. He is responsible for different invocations in the bua’ celebrations – bua’ padang and bua’ sangrapu; his role is less important than the officiant burake’s: he declaims the singgi' and sura' tedong incantations. His funeral is inverted into a celebration of fecundity.

« Celui qui chante » (To menani) est un officiant du rituel bua’. Son titre est héréditaire (disoso’i). Il a pour attribut de fausses cornes de buffles, en laiton, appelées tanduk batara lolo « corne de jeune divinité » et il est habillé en jaune. Sa spécificité est sa maîtrise de la louange, de l’éloge. Il est chargé de diverses invocations dans les rituels bua’ (bua’ padang et bua’ sangrapu) : il déclame les paroles singgi’ et sura’ tedong. Ses funérailles sont inversées en fête du Levant. (French)

“Ia yang menyanyi”, to menani, adalah pemangku adat untuk upacara ma’bua’. Gelarnya merupakan sesuatu yang diwariskan secara turun-temurun (diossoi’). Untuk attributnya, ia menggunakan tanduk tiruan dari kerbau, yang disebut tanduk batara lolo, “tanduk dewata muda”, dan ia diberi pakaian berwarna kuning. Keahliannya adalah penguasaan atas madah pujian, tentang puji-pujian. Ia ditugaskan untuk berbagai pemanjatan doa dalam pesta ma’bua’ (bua’ padang dan bua’ sangrapu). Peranannya tidaklah sepenting peranan yang dimainkan oleh pemangku adat to burake: ia melantunkan do’a singgi’ dan sura’ tedong. Sebaliknya, untuk pemakamannya, justru diadakan pesta kesuburan. (Indonesian)

Parent Collections (1)

Works (1)

Sort the listing of items