[A.3.1.3 P0_10 A-8] Male accessory., [A.3.1.3 P0_10 A-8] Aksesoris Kaum Lelaki. (Indonesian), [A.3.1.3 P0_10 A-8] Accessoire masculin (French)

Public

In their hands they hold a sarong simbong (‘simbong hat’) with which they accompany their singing and dancing by holding it in front of them, the inside skywards, and lowering and raising it alternately like a sieve. This carved wooden disc is knocked by another piece to which it is tied with a string and is used to mark the rhythm and describe the dance movements. Depending on the dance, pairs of singers knock their discs together two by two in several ways (one disc, held flat, is knocked by the other on top; face to face; and so on). The sounds made by these discs add to the dynamism of the music. The soloist claps his disc to announce a choreographic figure to the singers (such as an advance forward or a new alignment). The movements created by each group animate the immobility of the singing.

Les chanteurs tiennent à la main un sarong simbong « chapeau de simbong » avec lequel ils accompagnent leur chant et leur danse en le plaçant devant eux, la face interne dirigée vers le ciel, l’abaissant et le remontant alternativement, dans un mouvement de tamisage. Ce disque de bois gravé sur lequel vient frapper une pièce attachée à une ficelle est utilisé pour marquer le rythme et pour décrire des mouvements de danse. Selon la danse, les chanteurs entrechoquent mutuellement deux à deux leurs disques en plusieurs figures (l’un à plat, l’autre frappe dessus ; face à face…). L’utilisation sonore de ce disque ajoute du dynamisme à la musique. Le soliste fait claquer le sien pour annoncer aux chanteurs une figure chorégraphique (tels une avancée dans l’espace ou un nouvel alignement). Les mouvements, créés par chaque groupe, animent l’immobilisme du chant. (French)

Mereka memegang di tangan mereka sebuah “topi simbong” (sarong simbong) dengan mana mereka mengiringi nyanyian dan tarian, yakni dengan, di depan mereka, mengarahkan sisi bagian dalam ke arah langit, menurunkan dan menaikkannya secara silih berganti, dalam gerakan menapis. Cakra kayu yang berukir tempat sebuah lempengan diikatkan dengan seutas tali digunakan untuk menandai ritme dan mendeskripsikan gerakan-gerakan tarian. Sesuai dengan tari, para penyanyi saling membenturkan cakra mereka dua-dua dalam beberapa figur (yang satu dalam posisi datar, yang lain memukul di atasnya; berhadap-hadapan). Pemanfaatan cakra ini berfungsi sebagai sumber suara yang memberi warna dinamis pada musik tersebut. Sang solis mengerincingkan cakranya untuk memberitahukan kepada para penyanyinya suatu figur koreografis (seperti sebuah gerakan maju dalam ruang, atau sebuah deretan baru). Gerakan-gerakan yang diciptakan oleh setiap kelompok, menggerakkan imobilisme dari nyanyian itu. (Indonesian)

Parent Collections (1)

Works (5)

Sort the listing of items